Nabi
Musa a.s. amat sabar dan lembut hati kepada Bani Israil dibanding
nabi-nabi mereka lainnya. Tidak juga Isa a.s. atau nabi lain bangsa
Israil yang bisa mencapai kedudukan tinggi dari nabi Musa a.s. Kitab
Taurat mengungkapkan bahwa nabi Musa a.s. lebih baik dan lebih agung
dari semua nabi bangsa Israil dalam hal kebaikan hati, kelembutan dan
nilai-nilai akhlak yang tinggi.
Sebagai contoh, Taurat menyatakan: “Musa ialah seorang yang sangat
lembut hatinya, lebih dari setiap manusia di atas muka bumi”. (Bilangan
12:3).
Allah s.w.t. dalam Taurat memuji
kelembutan hati nabi Musa a.s. dengan kata-kata yang tidak pernah
digunakan-Nya terhadap nabi-nabi Israil lainnya. Namun harus diakui
bahwa nilai-nilai akhlak yang agung dari Nabi Suci s.a.w. sebagaimana
dikemukakan dalam Al-Qur’an adalah seribu kali lebih tinggi dari nabi
Musa a.s. Allah s.w.t. mengenai diri Nabi Suci s.a.w. menyatakan bahwa
dalam diri beliau terkumpul semua akhlak mulia yang tersebar di antara
para nabi dan menyatakan mengenai beliau:
“Sesungguhnya engkau benar-benar memiliki akhlak luhur”. (QS.Al-Qalam:5).
Kata
“azhiim”. yang digunakan dalam ayat ini menggambarkan istilah bahasa
Arab yang mengandung arti kesempurnaan tertinggi dari suatu spesi
makhluk. Sebagai contoh, kalau dikatakan sebuah pohon itu “azhiim”. maka
yang dimaksud adalah pohon itu memiliki panjang dan lebar terbaik yang
bisa dimiliki sebuah pohon. Berarti semua akhlak mulia dan fitrat baik
yang mungkin dimiliki seorang manusia, semuanya ada pada wujud Hadzrat
Rasulullah s.a.w. Dengan demikian hal ini merupakan pujian yang
tertinggi. Hal ini juga diindikasikan dalam ayat lain:
“Karunia Allah atas engkau sangat besar”. (QS.An-Nisa:114)
yang
berarti bahwa Tuhan telah menganugerahkan rahmat-Nya atas diri beliau
dalam takaran yang tertinggi dan tidak ada Nabi lain yang bisa sepadan
derajatnya dengan beliau. Pujian ini juga dikemukakan dalam Mazmur dalam
Kitab Perjanjian Lama yang merupakan nubuatan berkaitan dengan
kedatangan Hadzrat Rasulullah s.a.w. yang berbunyi: “Sebab itu Allah,
Allahmu telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan,
melebihi teman-teman sekutumu”. (Mazmur 45:7). (Barahin Ahmadiyah,
sekarang dicetak dalam Ruhani Khazain, vol. 1, hal. 605-606, London,
1984).
|
Sabtu, 27 Oktober 2012
Rasulullah Menyempurnakan Akhlak
Rasulullah Menyempurnakan Akhlak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar