KUNJUNGAN
PPMKAI KE MANISLOR
Manislor: (16/3) Sabtu malam, MKAI Manislor telah
melaksanakan acara malam khuddam yang bertempat di mesjid Al-Hikmah. Namun kali
ini acaranya sedikit berbeda dari yang biasanya. Malam khuddam tersebut
dihadiri oleh Sadr MKAI beserta rombongan yang berjumlah 30 orang. Serta
dihadiri oleh badan-badan pengurus Jemaat Ahmadiyah Manislor. Dan kurang lebih
70 orang khuddam Manislor yang hadir pada malam itu.
Pukul
18.30 WIB acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ahmad Fadhilah,
dilanjut dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh Mln. Aang Kunaefi. Kemudian
dilanjut dengan pembacaan syair oleh Iwan Irawan dan pembacaan Janji Khuddam
oleh Sadr MKAI. Membumikan Alwasiyat
merupakan tema yang dipilih pada malam itu.
“Terkadang manusia merasa bangga ketika
mewariskan harta kepada anak keturunannya, padahal itu salah. Merupakan bencana bagi anak keturunannya, sebab harta
menimbulkan malapetaka. Tidak sedikit kakak membunuh adiknya, adik membunuh
kakaknya gara-gara telah diperbudak oleh harta. Beda dengan keimanan, apabila
yang diwariskannya keimanan pasti tidak akan terjadi seperti itu. Makanya kita
menjadi umat yang terbaik apabila kita mengikuti perintah-Nya.” Ujar Mln. Aang
Kunaefi.
Sesungguhnya
dalam Alwasiyat ini Allah Subhaanahu wa
Ta’aal bertujuan ingin memisahkan umat yang baik dari orang (umat) yang
munafik. Seperti yang sudah ditawarkan oleh Imam Mahdi ‘alayhissalaam. Satu gerakan Alwasiyat terhadap manusia khususnya
generasi muda (khuddam/lajnah) yaitu demi memajukan Jemaat Ahmadiyah dan demi
menyongsong kemenangan Islam yang kedua kalinya. Proyek raksasa ini merupakan
gerakan yang membutuhkan dana yang besar. Jika generasi muda Jemaat Ahmadiyah
Indonesia bergabung dengan gerakan ini, sejatinya ia berpikir satu visi dengan
pendiri Jemaat.
“Bangsa-bangsa
tidak dapat diperbaiki apabila generasi mudanya tidak diperbaiki.” Perkataan
ini merupakan moto dari Imam Mahdi ‘alayhissalaam
untuk Majelis Khuddamul Ahmadiyah. Jadi, dengan tangan-tangan yang berkualitas dari generasi muda Jemaat Ahmadiyah, yang
akan memajukan dan menjadikan Jemaat Ahmadiyah ini suatu organisasi yang lebih
besar lagi dan tetap kokoh di dalam agama Islam.
Dijelaskan pula mengenai aspek praktis
dalam melaksanakan Alwasiyat. Ada beberapa catatan penting diperuntukan kepada
seluruh pengurus diwajibkan berwasiyat baik ditingkat cabang, wilayah maupun
tingkat majelis. Sebab, itu akan menjadikan warga jemaat untuk tidak beralasan
lagi dalam berwasiyat. Kemudian untuk pelajar dan mahasiswa yang sudah paham
dalam berwasiyat, juga diharapkan wajib berwasiyat karena tidak ada syarat
ketentuan dalam pembayarannya. Akan tetapi, bagi yang sudah berpenghasilan ada
syarat ketentuan dalam pembayaran: minimal Rp 500.000,-. Mengapa Rp 500.000,-
(?) Karena apabila di hisa amad yaitu
Rp 50.000,- dan itu sudah mencukupi dalam berwasiyat.
Target
pada periode tahun sekarang yaitu 300 orang khuddam yang diwajibkan berwasiyat.
Pada periode tahun 2011-2012, targetnya 100 orang khuddam. Alhamdulillah sudah tercapai. Sedangkan target yang diminta oleh
Hudzur a.t.b.a yaitu 50%. Jangan pernah ada rasa takut dan rasa ragu didalam hati untuk berwasiyat.
“Sekian lama proyek raksasa ini
berjalan, saya belum pernah mendengar bahwa ada warga Jemaat yang kelaparan tidak
bisa makan, ada yang perekonomiannya menjadi kurang gara-gara berwasiyat. Jadi,
seolah-olah warga Jemaat ini takut hartanya habis, itu salah, justru sebaliknya
harta kita akan bertambah.” Ujar Mutamim Tarbiyat.
Berwasiyat itu ibaratkan seperti halnya
kita bai’at. “Bai’at dulu baru nanti kita tinggal melaksanakan
syarat-syaratnya, begitupun dalam berwasiyat.” Lanjut Mutamim Tarbiyat.
Tujuan
Alwasiyat ini hanya satu: untuk
meningkatkan keimanan kita. Dari pengorbanan inilah amal kebaikan kita
dapatkan dan tergantung dari pengorbanan yang kita keluarkan juga.
Kesimpulannya, harta hanyalah titipan dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala semata-mata untuk menunjang kehidupan kita
selama di dunia. Dan harta itu akan memberikan kita kenikmatan serta malapetaka
bagi kita tergantung kita menggunakannya.
Jadi,
belanjakanlah harta itu dijalan yang sudah ditentukan oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala demi menolong kita
semua ketika di dunia maupun di akhirat nanti. Dan demi memajukan Jemaat
Ahmadiyah serta menyongsong kemenangan Islam yang kedua kalinya. Sesungguhnya
Allah Subhaanahu wa Ta’ala lebih
mencintai umat-Nya yang miskin harta tetapi kaya hati, dari pada kaya harta
tetapi miskin hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar