KEBERATAN HZ MIRZA GHULAM BERSIKAP TIDAK SOPAN
(TIDUR DI PAHA HZ AISYAH RA)
Satu keberatan yang dilontarkan oleh
penentang jemaat diantaranya, mereka mengatakan:” Dalam kitab Barahin Ahmadiyah,
Hazrat Masih Mauud mencantumkan sebuah kasyaf yang beliau dapatkan, isinya
kurang lebih secara garis besar Hz Masih Mauud tidur di paha Hz Aisyah ra yang
menurut mereka sangat tidak sopan kasyaf tersebut.
Tanggapan yang diberikan oleh Mufti Silsilah Rabwah,
Mln Mubashshir Ahmad Kahlon dalam acara Rah e Huda di MTA sbb (saya terjemahkan
dgn bahasa bebas, mohon maklum):
1.
Lucu sekali, buku ini (Barahin ahmadiyah) telah
ditulis 100 tahun yang lalu, sebelum Beliau mendakwakan Masih mauud, tidak ada satu orang pun yang berkeberatan
terhadap isi buku tersebut, bahkan seorang pemimpin Ahli Hadits yang
bernama Maulwi Muhammad Husein Batalwi) yang dikemudian hari menjadi penentang
berat Hazrat Masih Mauud as, pada saat itu dalam risalahnya bernama “Ishaatus
sunnah” beliau (Muhammad Husein Batalwi)
memuji kitab ini dan penulisnya dengan menulis khulashah lalu menyampaikan
kesan berkenaan dengan buku Barahin ahmadiyah, beliau mengatakan:” Menurut
pendapat saya, sejak 1300 tahun yang lalu tidak ada seorang pun yang mampu
menulis buku seperti ini (Barahin Ahmadiyah). dan juga penulis buku ini (Hz
Masih Mauud as) sedemikian rupa gigih dalam mengkhidmati Islam, sejak 1300
tahun yang lalu, hanya beberapa orang saja yang bisa melakukan pengkhidmatan
seperti itu. Daripada mencela justru orang-orang Islam di zaman itu memuji-muji
buku Barahin ahmadiyah dan penulisnya bahkan mereka menyebutnya sebagai kitab perlalu
dicontoh, bahkan tidak ada pemisalannya semenjak 1300 tahun yang lalu.
2.
Didalam kasyaf itu Hazrat Masih Mauud melihat Hazrat
Rasulullah saw, Hazrat Ali ra, Hazrat Fatimah, hazrat Imam hasan, Hz Imam
Husein. Setelah itu Hazrat masih Mauud as bersabda: seperti halnya seorang ibu
yang penuh kasih sayang (perhatikan kalimat yan beliau gunakan“seperti seorang ibu”)
disana tidak ada kalimat yang tidak sopan, justru disisipkan radliyalloohu ta’ala anha setelah
menyebut Hz Fatimah, lalu setelah itu Hz Masih Mauud mengatakan bahwa saya sebagai
anak beliau (dalam kasyaf itu) tentunya dari segi ruhani. Seperti halnya
seorang ibu yang mengasihi anaknya, hz Fatimah ra meletakkan kepala saya di paha beliau.
Sekarang apa ta’bir kasyaf tersebut? Jawab:” MELONTARKAN KEBERATAN TERHADAP ISI KASYAF ADALAH BERTENTANGAN DENGAN
AJARAN SYARIAT. Sebagai contoh:
3.
Silahkan perhatikan ayat dalam surat Yusuf, disana
dijelaskan kasyaf Hazrat Yusuf, Hazrat Yusuf menceritakan kasyafnya pada sang
ayah yang notabene bukan orang biasa, seorang nabi (Hazrat Yaqub as) Ya abatiy innii roaitu ahada asharo….ila
akhir. (isi kasyaf itu kedengarannya janggal, masa bulan ,matahari, bintang
bersujud pada hz Yusuf- komentar saya) Jika memang dibenarkan untuk
berkeberatan terhadap kasyaf, pasti Quran karim akan mengomentari bahwa kasyaf
Hz Yusuf ini tdk baik dll, seharusnya Hz Yusuf beristighfar, tapi Al Quran sendiri tidak berkeberatan
akan hal itu dan Hazrat Yaqub sendiri
tidak berkebaratan terhadap kasyaf tersebut misalnya mengatakan :”Anakku!
engkau telah melihat kasyaf yang begitu berbahaya, harus beristighfar dll, tapi
beliau pun tidak melakukan hal itu.
4.
Hazrat Sayyid Abdul qadir Jailani ra, beliau
menjelaskan kasyafnya dalam kitab “Qalaaidul
Jawahir” Beliau bersabda ;”Saya melihat Hz Aisyah ra dalam kasyaf, beliau
(Hz Aisyah menyingkapkan bajunya, lalu aku meminum susu dari dada Hz Fatimah,
ketika susu dari dada yang satu habis, lalu Hz Fatimah membuka baju (dada) yang
kedua, lalu saya meminum susu di dada Hz Fatimah yang kedua. Silahkan
perhatikan, siapa orang yang melihat kasyaf ini? Beliau bukan orang biasa,
beliau dianggap Mujaddid oleh umat Islam kebanyakan. (Tidak ada orang yang
berani menyampaikan keberatan terhadap kasyaf tersebut)
5.
Hazrat Imam Abu
Hanifah melihat kasyaf (dalam Kasyful Mahdub kitab Tazkiratul auliya , kalau
saya tidak salah dengar) kasyafnya sbb: “Saya
melihat jenazah Hazrat Rasulullah saw
tergeletak begitu saja, lalu saya mengambil sebagian tulang-tulang beliau lalu
membuangnya dan membiarkan sebagiannya lagi” setelah beliau bangun, Hz Imam Abu
Hanifah sangat bersedih, karena terkesan mimpi itu tidak sopan. Lalu beliau
bertemu dengan murid dari Hazrat ibnu Sirin, lalu beliau menyampaikan kasyafnya
kepada Murid Hazrat Ibnu Sirin itu, sang murid itu malah menjawab:”MUBARAK
HO..Selamat! itu adalah kasyaf yang berberkat. Ta’birnya adalah Allah Ta’ala
telah menganugerahkan irfan dari sunnah nabi, Allah Ta’ala akan menganugerahkan
maqom kepada tuan, sehingga tuan akan bisa membedakan mana hadits yang asli,
ja’li dan palsu. (Kasyafnya terkesan
janggal, tapi orang tidak berkeberatan)
6.
Di Pakistan ada orang suci bernama Hazrat Sulaiman
Konswi (kalau saya tidak salah dengar) ada kuburan beliau, dalam riwayat
hidupnya tertulis:”Suatu ketika beliau melihat kasyaf:”Saya berdiri dengan kaki
menginjak alquran, dengan khawatir, akhirnya beliau menanyakan tabir kasyaf
tersebut kepada para ulama, tapi tidak ada seorangpun yang memahami tabir
kasyaf tersebut, akhirnya ada seorang suci, ketika disampaikan kasyaf itu,
beliau mengatakan :”MUBARAK HO!”itu adalah kasyaf yang berberkat. Tabir kasyaf
itu adalah :Maksud dari Qur’an karim adalah syariat dan kedua kaki tuan berada
diatas Al quran maksudnya adalah Allah Ta’ala memberikan kabar suka kepada tuan
bahwa kedua kaki tuan berada diatas syariat Al Quran, tidak sejengkalpun tuan
terkeluar dari syariat.
Masih banyak mimpi-mimpi para wali dan orang-orang
suci yang seperti ini, yang sekilas terkesan tidak sopan, tapi mengandung makna
yang luar biasa didalamnya. Komentar saya, Jika dibandingkan dengan mimpi
Syeikh Abdul Qadir Jailani diatas, mimpi Hz Masih mauud tidak ada apa-apanya,
karena beliau mengatakan didalam mimpinya bahwa posisi beliau seperti seorang
anak dipangkuan ibunya (Hz Fatimah ra) sebetulnya tidak ada alasan untuk
menyampaikan keberatan thd kasyaf beliau as, itu hanya disebabkan sentimen para
penentang jemaat terhadap beliau
Diterjemahkan bebas oleh Mahmud Ahmad Wardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar