Dalam menanggapi
pertanyaan:”Kenapa orang-orang Ahmadi tidak shalat dibelakang orang ghair
ahmadi?” Mufti Silsilah Ahmadiyah memberikan jawaban dalam program Rah e huda
Live MTA, sbb:
“Disatu
sisi mereka (ghair ahmadi) menetapkan kita sebagai ghair muslim (bukan muslim),
bersamanaan dengan itu, disisi lain mereka masih berkeinginan untuk menjadi
imam bagi orang-orang ahmadi, seolah-olah mengatakan:”Hai orang-orang non
Muslim, ayo ikut shalat dibelakang kami! (jadi makmum). Aneh, mereka pun
menganggap orang hindu sebagai non muslim, apakah ada diantara mereka yang
menyeru orang hindu untuk ikut shalat dibelakang mereka? mereka tidak
mengatakan:“Hai orang yahudi, ikutlah shalat di belakang kami! Hai orang
Kristen dan juga budha.
Jika
kami (orang ahmadi) termasuk dalam katagori non muslim pada pandangan mereka, kenapa musti ada keinginan dalam hati
mereka supaya kita ikut shalat di belakang mereka? Mereka seharusnya berterima
kasih kepada kita, karena kita telah berbuat ihsan dengan tidak shalat dibelakang
mereka, karena jika mereka menganggap kita sebagai non muslim dan ikut shalat
dibelakang mereka, berarti kita telah merusak shalat mereka, karena Allah
Ta’ala berfirman dalam Quran karim bahwa orang yang shaleh dan bertakwa berdoa
kepada Allah Ta’ala :” Waj ‘alnaa
lilmuttaqiina imaama” Ya Allah! Jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertaqwa! Jika mereka ingin menjadi imam
dan tentunya imam bagi orang-orang yang bertaqwa, sekarang dalam pandangan
mereka kita (orang ahmadi) boro-boro dianggap bertqwa, dianggap sebagai muslim
pun tidak.
Hazrat
Rasulullah SAW menyampaikan nubuatan, bersabda:” Umatku akan terbagi menjadi 73
golongan, 72 salah dan 1 yang benar. Silahkan perhatikan dengan seksama kalimat
dalam nubuatan ini! Mereka yang mengatakan bahwa kami semua bersatu, tidak
berfirqah-firqah, orang yang mengatakan seperti itu dalam kata lain justru
mereka mengingkari kebenaran nubuatan Rasulullah SAW tersebut. Tapi yang sangat
halus dalam konteks ini adalah, meskipun
beliau mengatakan ke 72 golongan itu salah, tapi tetap Beliau SAW menyebutnya
sebagai firqah dari ummatiy (ummatku), Beliau
tidak mengeluarkan ke 72 firqah tadi dari golongan ummatku (Tetap masih
dalam katagori ummatku). Semoga
bermanfaat.
Diterjemahkan bebas
oleh Mahmud Ahmad Wardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar