Dalam acara soal jawab, Hazrat
Khalifatul Masih Ar Rabi ra menjawab
satu pertanyaan yang tidak dimunculkan dan langsung dimulai dengan jawaban
Huzur (dalam format MP3). Dari jawaban Huzur, penerjemah memperkirakan bahwa
pertanyaan yang dilontarkan mungkin berkenaan dengan “dikuburkannya Imam Mahdi
dengan Rasulullah dalam satu kuburan yang sama” atau yang senada dengan itu.
lengkapnya sebagai berikut:
Huzur bersabda:” Yang disabdakan tadi mengisyarahkan kepada satu
hadits yang sampai batas tertentu saya berkesan bahwa alfaaz (kata-kata) dalam
hadits itu tidaklah benar. Tapi dari
sisi topik, ada hadits lain yang senada dengan topik tersebut, saya akan
jelaskan.
Kita harus berhati-hati dalam
mensikapi suatu Hadits nabi. Jika kita teringat akan suatu topik, maka
katakanlah dengan penuh kehati-hatian bahwa “saya teringat dengan suatu topik yang sejenis dengan itu dan jangan sekali-kali menyandarkan suatu perkataan
kepada Rasulullah SAW sebelum kita benar-benar yakin kebenarannya, karena Huzur SAW bersabda:” Jika ada yang
menyandarkan suatu perkataan kepadaku, padahal aku tidak pernah mengatakannya,
maka dia akan membuat rumahnya sendiri di neraka”, karena merupakan satu tanggung
jawab yang sangat besar.
Banyak sekali hal-hal yang jika kita
sampaikan kepada seseorang, maka orang itu tidak akan mempercayainya dan tidak
akan ada bedanya, tapi jika perkataan itu kita sandarkan kepada Rasulullah SAW,
maka orang itu akan langsung mempercayainya. Karena itu, jalan untuk berbuat zalim akan terbuka jika kita menyandarkan
perkataan dusta kepada Rasulullah SAW. Memang perbuatan seperti ini tidak dilakukan
secara sengaja, melainkan ada sedikit kecerobohan dalam kata-katanya. maksudnya,
point inti dari semua ini adalah disabdakan
bahwa “Pada hari kiamat aku dan Imam
Mahdi akan diangkat dari kuburan yang sama”. Dalam konteks ini Hazrat Rasulullah SAW telah mengatakan suatu perkataan
yang mengandung makna kiasan. Yang jadi pertanyaan adalah hadits ini dengan
sendirinya menjelaskan bahwa apa makna yang terkandung didalamnya? karena berkenaan dengan Imam Mahdi ditemukan
juga hadits hadits lain yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:” Nama ibu dan bapaknya (Imam-Mahdi) akan
sama dengan nama ibu dan ayahku, bahkan namanya pun akan sama dengan namaku”.
Dan jika ada hadits serupa yang disabdakan dengan kalimat yang senada yakni “Aku
dan Mahdi akan diangkat dari kuburan yang sama pada hari kiamat”, maka dari itu
bisa kita ketahui bahwa didalamnya terkandung makna kiasan, karena tidaklah
mungkin ada orang yang akan berani menggali kuburan Rasulullah SAW, apakah itu Mahdi
atau wujud siapapun juga, tidak akan ada seorang muslim yang akan berani untuk menggali
kuburan Rasulullah SAW demi untuk menguburkannya (Mahdi). Dan jika orang itu
mengatakan bahwa “Aku adalah Mahdi”, maka mereka akan menjawab bahwa bagaimana
kami bisa mengetahui bahwa kamu Mahdi sebelum kamu dikuburkan terlebih dahulu?
Dan jika Mahdi tadi mati sebelum mereka beriman, maka siapa yang akan
mengizinkan untuk menggali kuburannya (Mahdi) lalu dikuburkan disana (dalam kuburan
Rasulullah) bagaimanapun ghairat kita tidak akan mengizinkan hal itu terjadi.
Dari gaya bahasanya memberitahukan kepada kita bahwa didalam kalimat
tersebut terkandung makna kiasan dan sedang disampaikan pesan sebagaimana terkadang
para nabi mengatakan hal-hal yang serupa dengan tujuan supaya pemahaman kita
menjadi tajam lalu merenungkannya sehingga kita bisa mengambil manfaat dari permisalan
seperti ini. Perkataan ini sangatlah jelas. Masalahnya adalah awal permulaannya sama dan hasil akhir kehidupannya pun sama (Rasulullah
dengan mahdi-Pent) memberitahukan bahwa dia (Mahdi) suci, benar, dia taat sepenuhnya
kepadaku dan seperti halnya seorang yang taat dengan sempurna, maka diapun
berhak untuk ditaati. Ayah dan Ibunya sama. Seperti halnya ibuku begitu
juga ibunya dan seperti halnya ayahku begitu juga ayahnya, namanya juga sama
seperti namaku. makna inilah yang dimaksud berkenaan dengan Imam Mahdi,
maksudnya adalah kalian jangan menyerang
akal pemikirannya dan janganlah mencelanya, karena celaan ini akan sampai juga kepadaku
sebab dia datang sebagai ghulamku (hambaku). begitu juga, janganlah kalian
menyerang hasil akhir dari kehidupannya,
karena dikuburkannya dalam satu kuburan
mengisyarahkan pada hasil akhir yang sama (dengan Rasulullah) dan istilah
ini digunakan juga dalam peribahasa bahasa
urdu, dikatakan “Kamu masuk saja dikuburanmu
sendiri jangan masuk di kuburanku! Maksudnya adalah hasil akhir dari
kehidupannya adalah sama. Selain makna tersebut tidak ada makna lain yang bisa dicocokkan
dengan hadits tersebut, karena makna (leterlek-Pent)
tadi bertentangan dengan akal sehat dan tujuan dari seorang mukmin.
Diterjemahkan bebas oleh Mahmud
Ahmad wardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar