IGMA: SEMANGAT BERKHIDMAT UNTUK JEMAAT
Manislor: Kamis
(14/2) diadakan kegiatan rutin IGMA di Masjid An-Nur lantai 2. Dimulai sejak
pukul 18.30 WIB, berlangsung dengan rapih dan tertib. Acara ini dihadiri oleh
Muballigh Aang Kunaefi.
Tema
yang disampaikan oleh Muballigh tentang “Pengkhidmatan”, dengan dimoderatori
oleh Ahmad Basyar. Seperti biasa, para khudam dan LI duduk berkelompok untuk
berdiskusi, dan diberi pertanyaan sesuai tema.
“Menurut
kalian, pengkhidmatan itu lebih baik harta atau waktu?” pertanyaan yang diberikan
moderator untuk salah satu kelompok.
“Menurut
kami, kedua-duanya juga penting, tetapi menurut kami lebih penting
pengkhidmatan waktu. Contohnya, jika sesibuk-sibuknya kita, tetapi kita dapat hadir di dalam acara
IGMA sekarang ini. Sedangkan harta, kita ini masih sebagai seorang pelajar,
penghasilan pun hanya dari uang jajan.” Jawab kelompok yang diberikan
pertanyaan di atas.
Seiring
berjalannya waktu, pertanyaan-pertanyaan telah dijawab oleh masing-masing
kelompok. Kemudian, Muballigh memberikan penjelasan mengenai arti
pengkhidmatan.
“Pengkhidmatan
berasal dari kata khaddimah – yukhoddimu
– khaddiman. Pengkhidmatan dapat
diartikan sebagai pengabdian atau melayani. Pengkhidmatan dibagi menjadi 2. Pertama,
pengkhidmatan haqiqi (pengkhidmatan kepada Allah) yang akan mendapatkan
kebaikan. Kedua, berkhidmat kepada setan, yang akan mendapatkan keburukan karena ia selalu mencari kesenangan
duniawi (berkhidmat kepada dunia )”
Jelas Muballigh.
”Apakah
dengan hadir dalam acara seperti ini kita dapat dikatakan berkhidmat?” Tanya
Reni Zahra, seorang LI.
“Ya, karena sesuai dengan jani-janji yang kita
ikrar kan dalam beberapa syarat baiat dan juga dalam janji setiap badan, guna
mengorbankan waktununtuk jema’at, dan acara-acara jema’at” jawab Muballigh.
Tak
lama setelah Muballigh menjawab pertanyaan, terdengar pertanyaan berikutnya.
“Jika
menghadiri tarbiyat seperti ini merupakan berkhidmat, apakah berkhidmat itu hak
atau kewajiban?” Tanya salah seorang LI bernama Lika Vulki.
“Hak.
Karena hak adalah sesuatu yang kita peroleh dari kewajiban, sedangkan kewajiban
itu sesuatu yang harus dijalankan/ dilaksanakan”. Jawab Muballigh dengan
singkat.
“Lebih
baik sendiri tetapi dekat dengan Allah, daripada bergerombol tetapi jauh dari
Allah”. Ujar Ahmad Basyar selaku moderator ketika menutup acara.
Maka
dari itu, kita sebagai generasi penerus, harus tetap dan meningkatkan semangat
kita dalam berkhidmat dalam Agama dan Jemaat. Semoga pengkhidmatan kita selama
ini tulus dan mendapatkan Ridha dan kebaikan
dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Aamiin
Allaahummaa Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar