Tabligh Di Gereja:
Isa Almasih Yang Dijanjikan Telah Datang
Cirebon: (13/3) Rabu
malam. Kegiatan rutin PELITA setiap bulannya kembali dilaksanakan, bertempat di
Gereja Bunda Maria Cirebon yang dilaksanakan ba’da Maghrib sampai selesai.
Seperti
biasa kegiatan ini dihadiri berbagai agama dan organisasi agama yang ada di
Indonesia khususnya di wilayah Cirebon. Dari Kristen Katolik 10 orang yang
diketuai oleh Pastur Franky Paskalis P.Pr, Majelis Ta’lim HDH (Hidup Dibalik
Hidup) 9 orang yang diketuai oleh Eka Dwi, Kristen Protestan 1 orang Handoko,
Budha 3 orang yang diketuai Santo Darma, serta dari Jemaat Ahmadiyah Cirebon
dan Kuningan 20 orang yang diketuai oleh Mln. Buldan Burhanudin
Rintik-rintik hujan yang berbunyi dengan udara yang malam yang dingin, tidak
menyurutkan semangat rekan-rekan untuk hadir dalam acara ini.
Acara dibuka oleh pengurus PELITA,
dilanjut perkenalan dari masing-masing elemen karena bertempat di Gereja Bunda
Maria. Sejarah Gereja Bunda Maria jadi tema malam itu.
Selama kurang lebih 30 menit
bercerita mengenai sejarah Gereja Bunda Maria yang dibawakan oleh Let. Kol
Supriyadi sesepuh Gereja Bunda Maria. Selanjutnya
diisi dengan tanya jawab seputar Gereja Bunda Maria dan yang lainnya.
Dalam Katolik ada hirarki kepemimpinan.
Kepimimpinan tertinggi adalah Paus, Kardinal, Uskup, Imam (Pastor), hingga yang
terendah Diakon.
Pada
malam itu, Ahmadiyah mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan secara singkat
“Apa Itu Ahmadiyah”.
Ahmadiyah
tak kalah hebatnya dari Katolik. Sebagai Organisasi Islam yang telah mapan di
kancah dunia, Ahmadiyah juga memiliki Hirarki kepemimpinan tingkat dunia.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Khalifah merupakan tingkat kepemimpinan
tertinggi. Mln. Buldan menjelaskan hirarki Ahmadiyah dengan menggunakan istilah
yang biasa dipakai oleh orang Katolik. Misal, Khalifah itu merupakan “Paus”
dalam Jemaat Ahmadiyah.
“Apa
sih permasalahan yang sebenarnya kok Ahmadiyah dan HDH dikatakan sesat?” papar
Yohanes, Aktivis Katolik.
“Permasalahan utama atau bedanya
Ahmadiyah dengan organisasi lain adalah bahwa Isa Al-Masih yang dijanjikan sudah
datang.” Jawab Mln. Buldan
“HDH dikatakan sesat karena kita
meyakini bahwa semua bahasa itu sama jadi kami tak perlu memaknai bacaan
Al-Quran karena artinya sama dengan bahasa lain.” Ujar Ketua HDH, Eka Dwi.
Ayo
kita sama-sama sebagai Ahmadi menjaga kerukunan, ketertiban, keindahan antara
umat beragama. Tunjukan bahwa kita seorang Ahmadi Muslim. Dan katakana: I proud
to be a Muslim Ahmadi. Yoga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar