Jumat, 20 Februari 2015

PERLOMBAAN PIDATO ANSHORULLOH MANISLOR

Semangat Anshorulloh yang tak pernah hilang, kalimat itulah yang mencerminkan keadaan Anshor Manislor saat ini
MANISLOR–JUMAT (20/2) Malam, Dalam rangka memperingati hari Muslih Mauud ra Anshorulloh Manislor mengadakan Lomba Pidato, lomba yang mengambil tempat dimasjid Al-hikmah ini dibuka langsung oleh bapak ketua jemaat cabang manislor dan disaksikan oleh hampir 70  pasang mata kaum anshor.
Lomba Pidato ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pada setiap acara peringatan hari-hari peting dalam islam. Karena, semua kegiatan di Jemaat Ahmadiyah merupakan pendidikan bagi setiap anggotanya. “perlombaan ini merupakan hiburan rohani, namun walaupun judulnya hiburan kita dapat memetik ilmu-ilmu yang didapatkan setiap detiknya,” ujar Nazim Tarbiyat Anshor bapak Said Sutani, ketika memberikan sambutan pada acara lomba malam itu. Tujuan lain dari kegiatan ini adalah menggali potensi Anshorulloh dan juga memberikan pemahaman-pemahaman tentang bagaimana cara bertabligh yang baik untuk bekal kelak ketika mereka terjun ke masyarakat luas.
Adapun pemenang lomba pidato kali ini dibagi dalam dua katerogi: Kategori Anshor Muda dan Kategori Anshor Sepuh. Untuk Kategori Anshor Muda, Juara 1 diraih Maman Ahmadi dari Al-hikmah; Juara 2 dimenangkan oleh Lukman dari Al-barokah; dan Juara 3 berhasil disabet Apendi dari Al-hidayah. Sedangkan untuk Kategori Anshor Sepuh, Juara 1 jatuh ke tangan Rusono dari Al-hikmah; Juara 2 mampu direbut Warta dari Annur; dan Juara 3 dapat diraih Rasam dari Al-taqwa.

“Diharapkan para Anshor dapat lebih optimal melatih diri untuk peningkatan ilmu berpidato mereka. Sehingga, lomba ini benar-benar mampu menunjang mutu tabligh di manislor. Selain itu, mereka diharapkan mampu mengajarkan ilmu yang didapat kepada generasi-generasi muda yang akan datang” ujar bapak Nurhalim ketua Jemaat Manislor. @Siuwoh 

Senin, 16 Februari 2015

KUNJUNGAN MKAI MANISLOR KE JEMAAT SALAWU



Kunjungan Mkai Manislor Ke Jemaat Salawu


            
         Kuningan,- (15-16/2) kala matahari baru saja bersinar, nampak khuddam manislor sedang bersiap-siap untuk melakukan kunjungan ke jemat salawu,  setelah diberikan  pengarahan oleh ketua jemaat manislor bapak Nurhalim dan juga doa bersama yang dipimpin oleh bapak Mub. Aang kunaefi, rombongan yang terdiri dari tiga mobi dan delapan sepeda motor ini mulai bergerak melakukan perjalanan, Jarak dari manislor – salawu berkisar 116 km, Selama perjalanan kami disuguhi pemandangan yang sangat indah dan juga suasana sejuk.
Rombongan pertama sampai dilokasi pukul 12.30, disusul kemudian rombongan ke dua pukul 13.15, sesampainya dilokasi kami disambut hangat oleh beberapa khuddam suka sari, setelah beristirahat sejenak kami bergegas melakukan sholat dan juga makan siang, saat kami akan melakukan olah raga dan juga ramah tamah dengan lingkungan sekitar hujuan pun turun membasahi desa suka sari al hasil kamipun hanya berbincang dengan beberapa khuddam di lokasi rumah kami menginap, tak lama hujan pun reda kami pun segera melakukan agenda yang tertunda, beberapa dari kami ada yang bermain tenis meja dan juga sebagian berkeliling melihat kondisi lingkungan desa suka sari, warga yang hampir mayoritas jemaat, suasana yang masih asri dan sejuk, air yang berlimpah, sejenak kami merasakan kesamaan dengan di manislor. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.30 kami pun harus bergegas kembali ke lokasi oenginapan untuk mandi dan mendirikan shalat berjamaah.
Adzan pun berkumandang, kami pun berjalan menuju masjid yang tidak jauh dari lokasi penginapan, setelah mendirikan shalat magrib jama isya kami kembali ke  penginapan untuk makan malam, setelah perut terisi kami bergegas kembali menuju masjid untuk mengikuti acara malam khuddam, sesampainya dimasjid ternyata para khudam daerah salawu sudah menunggu, acara malam khudam kali ini diisi dengan talk show yang dipimpin oleh bapak dodi salah satu pengajar di SMA plus alwahid materi talk show kali ini berbagi  cerita mengenai pergerakan khudam di bidang sosial tabligh dan juga tarbiyat dari masing-masing wilayah, acara pun berjalan lancar, malam pun makin larut acara malam khudam pun ditutup dengan doa, dan kami harus bergegas untuk beristirahat.
Alaram berbunyi, jam menunjukan pukul 03.45 tak lama sayup sayup pengumuman pun berkumandang waktu tahajud sudah tiba kami bergegas untuk mengambil air wudhu dan mendirikah shalat tahajud dilanjutkan  shalat subuh berjamaah,  dalam deras subuh bapak ketua jemaat sukasari bercerita sejenak tentang perljalanan jemaat suka sari dan juga memberi semangat kepada para khuddam agar terus berkhidmat,
Seusai shalat subuh kami mendengar anak-anak athfal dan nashirat berlalian, ternyata mereka rutin berolah raga lari di minggu pagi menuju gunung batu, sebagian dari kami pun ada yang mengikutinya dan sebagian lagi bermain tenis danjuga membeli oleh-oleh disalah satu warga desa suka sari,
Mataharipun mulai menampakan sinarnya kamipun harus bersiap-siap untuk melakukan agenda selanjutnya bersilaturahmi dengan bebrapa siswa sma alwahid, perjalanan suka sari menuju alwahid berjarak 1.5 km sesampainya disana kami disambut oleh beberapa siswa dan guru, dalam silaturahmi kali ini kita langsung ditemani oleh bapak mubaligh pembina sma plus alwahid mln. Nur ahmad, beliau berbicara banyak mengenai risthanata di jemaat, beberapa dari kami juga berinteraksi mengenai sma plus alwahid ini, setelah dirasa cukup acara pun ditutup dengan doa,

kami bergegas menuju agenda selanjutnya bermain futsal, permain futsal ini terdiri dari 5 team 3 dari salau dan dua dari manislor, pertandingan sangat seru sorak soari semangat pun diberikan para penonton, gelak tawa, dan bercanda terjadi dilapangan menambah keakraban dan kekerabatan diantara kita. Setelah pertandingan futsal berakhir kita bergerak menuju masjid citeguh  sesampainya disana kita disambut oleh qaid citeguh, sambil beristirahat pa qaid bercerita mengenai kejadian pilu beberapa tahun lalu yang menghancurkan masjid tersebut. Setelah melakukan sholat dan juga makan kami mengadakan doa bersama dan juga salam perpisahan.






Minggu, 29 Juni 2014

Nazm Durre Samin ( The Promised Messiah )

Voice : Umer Sharif Sahib
             MTA 2007 (Jalsah Salanah UK)
Titel   : Diyar-e-maghrib

| Download |

Jumat, 19 April 2013

HARI MASIH MAU’UD: Merefleksikan Syarat Bai’at Dan Tanda-Tanda Kebenarannya



HARI MASIH MAU’UD:
Merefleksikan Syarat Bai’at Dan Tanda-Tanda Kebenarannya


Manislor: (23/03) Sabtu malam, Jemaat Ahmadiyah Manislor telah memperingati Hari Masih Mau’ud ‘alayhissalaam yang bertempat di mesjid An-Nur. Dilaksanakan pukul 19.00 WIB s/d selesai. Acara tersebut merupakan gabungan dari  8 Masjid yang dihadiri oleh ±90 orang Anshar, ±40 orang Athfal, ±70 orang Khuddam, ±110 orang Nashirat, dan ±290 orang dari LI.
Acara dibuka oleh pembawa acara (Ade Jannatul Latif), dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an (Ahmad Nur Qomar), kemudian pembacaan syair (Rudi dan Arifin), dan dilanjutkan dengan sambutan dari Sekretaris Tarbiyat (Ahmad Syukur).
“Apa pun yang kita lakukan semata-mata untuk mendapat Ridha Allah Subhaanahu wa Ta’ala, semoga kita dapat mengambil manfaat dari (acara) ini.” ujar Sekretaris Tarbiyat dalam sambutannya.
Acara pokok diisi ceramah-ceramah, yang disampaikan oleh 3 orang Muballigh Manislor. 15 menit pertama diisi oleh Mln. Khaeruddin Atmaja yang menyampaikan Sejarah Masih Mau’ud ‘alayhissalaam.
 “23 Maret 1889 bukan merupakan hari dari kelahiran Hz. Masih Mau’ud, melainkan penggenapan Bai’at. Sedangkan kelahiran Hz. Masih Mau’ud adalah tanggal 13 Februari 1835. Bai’at pertama kali dilaksanakan di Ludhiana. Pada tanggal 1 Desember 1888, beliau mengeluarkan sebuah selembaran yang memanggil orang-orang untuk bai’at di tangan beliau. Bai’at resmi pada tanggal 23 maret 1889.” papar Mln. Khaeruddin Atmaja.
Kemudian 15 menit selanjutnya diisi oleh Mubaligh Aang Kunaefi yang menjelaskan syarat-syarat Bai’at.
“Hz. Masih Mau’ud mengumumkan syarat-syarat masuk bai’at. Beliau mengatakan  bahwa orang yang menerima bai’at harus meneguhkan hatinya. Pertama, bahwa sampai mati ia akan menjauhkan syirik yakni menyekutukan Tuhan. Percuma ibadah yang sudah dilakukan jika kita masih menduakan Allah, itu termasuk perbuatan syirik. Syirik ada 3 macam:
1.      Syirik Zat Allah, yaitu menduakan wujud-Nya, seperti menyembah berhala, menyembah matahari.
2.      Syirik dalam hal sifat Allah, artinya menduakan sifat-sifat Allah.
3.      Syirik dalam mahabbat (kecintaan).  Zaman sekarang lebih mencintai putra putrinya dalam pendidikan dunia daripada mempelajari pendidikan rohani. Syirik-syirik inilah yang menjaukan kita pada Allah.”
“Meningkatkan kecintaan dalam bentuk amalan. Buktikan dalam bentuk gerakan Al-Wasiat! Karena itu merpukan wasiat terpenting dari Masih Mau’ud.” Tegas Mln. Aang dalam ceramahnya.
Dalam kesempatan ini Mubaligh Aang Kunaefi tidak dapat menyampaikan 10 poin syarat bai’at karena membutuhkan waktu yang lama untuk memaparkannya.
            Lantas, 15 menit terakhir diisi oleh Mln. Entis Sutisna yang memaparkan Kebenaran Masih Mau’ud. Bahwa Tanda-tanda Masih Ma’ud telah diutus ke dunia :
-          Adanya gerhana matahari dan gerhana bulan (QS. Al-Haqqah)
-          Jika seandainya Jemaat ini bukanlah milik Allah, maka tidak akan bertahan sampai saat ini, innii uhaafizhu kulla man fi-d daar. “Aku akan selamatkan setiap orang yang berada di dalam rumahku.” Sabda Masih Mau’ud ‘alayhissalaam.
-          Siapa pun yang akan melukai dan menentang, maka akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.” Jelas Mln. Entis Sutisna.
Waktu menunjukan semakin larut malam dan beranjak pada acara terakhir yaitu doa penutup yang dipimpin oleh Mln. Cece.
Semoga acara ini mampu meningkatkan kecintaan kita kepada jemaat. Kita sebagai generasi muda Ahmadi harus lebih mengetahui sejarah-sejarah Ahmadiyah. Sejak awal mula organisasi Ahmadiyah berdiri hingga berkembang pesat di dunia seperti sekarang.